Yang Mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara


Yang Mengusulkan Semboyan Bhineka Tunggal Ika Agar Dijadikan Semboyan

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Semboyan ini pertama kali diperkenalkan oleh Raden Adjeng Kartini pada 1913. Namun, semboyan ini baru dijadikan semboyan nasional oleh Presiden Soekarno pada Agustus 1950.

Yang Mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika dijadikan Semboyan Negara

Sebuah gerakan masyarakat yang terdiri dari berbagai kalangan mengusulkan agar Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan negara pada 2022. Gerakan ini terutama dilakukan oleh para pemuda dan aktivis yang menganggap semboyan ini mampu mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Argumen Mendukung Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara

Menghormati Keragaman Budaya

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai keragaman budaya. Bhinneka Tunggal Ika dianggap sebagai semboyan yang mampu menghormati keberagaman tersebut dan menyatukan seluruh rakyat Indonesia.

Mengingatkan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengingatkan semua rakyat Indonesia untuk tidak melupakan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam situasi yang seringkali memecah belah, semboyan ini dianggap sebagai pengingat bahwa kita tetap satu meskipun berbeda-beda.

Sebagai Identitas Nasional

Bhinneka Tunggal Ika dapat dijadikan sebagai identitas nasional yang membedakan Indonesia dari negara-negara lain. Semboyan ini juga dapat menjadi simbol kebanggaan rakyat Indonesia.

Argumen Melawan Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara

Kurang Representatif

Ada beberapa kalangan yang menganggap Bhinneka Tunggal Ika kurang representatif untuk Indonesia yang beragam. Semboyan ini dianggap terlalu Jawa sentris dan tidak mewakili banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia.

Tidak Mampu Menyelesaikan Masalah

Ada juga yang berpendapat bahwa Bhinneka Tunggal Ika hanyalah semboyan kosong yang tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia. Semboyan ini hanya menjadi slogan tanpa ada tindakan konkret untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Kesimpulan

Meskipun ada pro dan kontra dalam penggunaan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, gerakan ini tetap mendapatkan dukungan dari banyak kalangan. Semboyan ini dianggap mampu mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta menghormati keberagaman budaya. Namun, perlu diingat bahwa semboyan ini tidak cukup hanya menjadi slogan belaka, tetapi harus diimbangi dengan tindakan konkret untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Jangan Lupa Follow dan Bookmark untuk Mendapatkan Info Artikel Terbaru Lainnya, Terima Kasih :)
Gabung dalam percakapan
© WanjayProtected by DMCA Developed by Jago Desain