Apabila Suatu Unsur Melepas Elektron Maka


Kelemahan Dan Kelebihan Model Atom Mekanika Kuantum Seputar Model

Pengertian Unsur dan Elektron

Sebelum membahas lebih jauh mengenai apabila suatu unsur melepas elektron, terlebih dahulu kita harus memahami pengertian unsur dan elektron. Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Contohnya seperti besi (Fe), oksigen (O), dan hidrogen (H). Sedangkan elektron adalah partikel subatomik yang membentuk bagian dari atom dan memiliki muatan negatif.

Elektron pada Atom

Dalam sebuah atom, elektron tersebar pada sekitar inti atom yang terdiri dari proton dan neutron. Elektron bergerak pada lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau orbit. Kulit elektron terluar pada suatu atom disebut kulit valensi. Elektron pada kulit valensi memiliki peran penting dalam ikatan kimia antar atom.

Ion dan Kation

Apabila suatu unsur melepas elektron pada kulit valensi, maka atom tersebut akan membentuk ion dengan muatan positif. Ion positif ini disebut kation. Contohnya seperti Na+ dan Ca2+. Kation terbentuk karena jumlah proton pada inti atom lebih banyak daripada jumlah elektron yang tersisa.

Anion

Sebaliknya, apabila unsur tersebut menerima elektron pada kulit terluarnya, maka atom tersebut akan membentuk ion dengan muatan negatif. Ion negatif ini disebut anion. Contohnya seperti Cl- dan O2-. Anion terbentuk karena jumlah elektron pada kulit valensi lebih banyak daripada jumlah proton pada inti atom.

Reaksi Kimia

Apabila suatu unsur melepas atau menerima elektron, maka akan terjadi perubahan muatan pada atom tersebut. Hal ini mempengaruhi reaksi kimia antar atom. Dalam reaksi kimia, atom dapat bertukar elektron atau berbagi elektron untuk membentuk ikatan kimia.

Ikatan Ionik

Ikatan ionik terbentuk antara kation dan anion. Kation dan anion saling menarik satu sama lain karena muatan yang berlawanan. Contohnya seperti NaCl dan MgCl2. Ikatan ionik cenderung kuat dan memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk karena atom saling berbagi elektron pada kulit valensi. Contohnya seperti H2O dan CO2. Ikatan kovalen memiliki kekuatan yang berbeda-beda tergantung pada jumlah elektron yang dibagi dan jarak antar atom.

Kesimpulan

Apabila suatu unsur melepas elektron pada kulit valensi, maka akan membentuk kation dengan muatan positif. Sebaliknya, apabila unsur tersebut menerima elektron pada kulit valensinya, maka akan membentuk anion dengan muatan negatif. Perubahan muatan ini mempengaruhi reaksi kimia antar atom dan membentuk ikatan kimia seperti ikatan ionik dan ikatan kovalen.

Jangan Lupa Follow dan Bookmark untuk Mendapatkan Info Artikel Terbaru Lainnya, Terima Kasih :)
Gabung dalam percakapan
© WanjayProtected by DMCA Developed by Jago Desain