Pengantar
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang masih banyak ditemukan di masyarakat adat di seluruh dunia. Sistem ini didasarkan pada nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat adat dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah berlangsung turun temurun. Pada sistem ini, produksi dan distribusi barang dan jasa dilakukan secara sederhana dan masih mengandalkan alam sebagai sumber daya utama. Namun, di antara banyak ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, ada beberapa hal yang membedakan satu dengan yang lainnya. Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi tradisional kecuali.
Tidak Mengenal Konsep Uang
Sistem ekonomi tradisional tidak mengenal konsep uang seperti yang kita kenal saat ini. Sebagai gantinya, masyarakat adat melakukan pertukaran barang dengan barang atau jasa dengan jasa. Misalnya, seorang petani akan memberikan sebagian hasil panennya kepada seorang tukang kayu sebagai imbalan atas pembuatan rumah kayu.
Produksi Dilakukan Secara Sederhana
Produksi dalam sistem ekonomi tradisional dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia di sekitar lingkungan. Misalnya, seorang nelayan hanya menggunakan perahu kayu dan jaring untuk menangkap ikan.
Tidak Terdapat Konsep Kepemilikan Pribadi
Masyarakat adat dalam sistem ekonomi tradisional tidak mengenal konsep kepemilikan pribadi seperti yang kita kenal saat ini. Sebagai gantinya, masyarakat adat memandang bahwa sumber daya alam adalah milik bersama dan harus digunakan secara adil.
Tidak Mengenal Konsep Pemasaran
Sistem ekonomi tradisional tidak mengenal konsep pemasaran seperti yang kita kenal saat ini. Sebagai gantinya, masyarakat adat menjual barang dan jasa yang dihasilkan secara langsung kepada konsumen yang membutuhkannya.
Tidak Mengenal Konsep Perusahaan
Tidak terdapat konsep perusahaan dalam sistem ekonomi tradisional. Produksi dilakukan oleh individu atau kelompok kecil yang bekerja secara mandiri dalam lingkungan yang sama.
Tidak Ada Pembagian Kerja yang Jelas
Tidak terdapat pembagian kerja yang jelas dalam sistem ekonomi tradisional. Setiap individu atau kelompok kecil melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Tidak Mengenal Konsep Harga
Tidak terdapat konsep harga dalam sistem ekonomi tradisional. Nilai dari barang atau jasa yang dihasilkan ditentukan berdasarkan kebutuhan dan peranannya dalam kehidupan masyarakat adat.
Tidak Terdapat Konsep Persaingan
Tidak terdapat konsep persaingan dalam sistem ekonomi tradisional. Setiap individu atau kelompok kecil bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan saling membantu jika ada yang membutuhkan.
Tidak Mengenal Konsep Impor dan Ekspor
Sistem ekonomi tradisional tidak mengenal konsep impor dan ekspor. Masyarakat adat menggunakan sumber daya alam yang tersedia di sekitar mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kesimpulan
Itulah beberapa ciri-ciri sistem ekonomi tradisional kecuali. Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa hal, sistem ini tetap menjadi bagian yang penting dari kebudayaan masyarakat adat dan harus dihargai dan dilestarikan.