Pendahuluan
Keluarga Nabi Ishaq adalah salah satu keluarga besar dalam sejarah Islam. Dalam keluarga ini terdapat beberapa perselisihan yang terjadi antara anggota keluarga. Namun, Nabi Ishaq menyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara yang bijak dan damai. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Nabi Ishaq menyelesaikan perselisihan keluarganya.
Perselisihan Dalam Keluarga Nabi Ishaq
Perselisihan dalam keluarga Nabi Ishaq terjadi ketika Isma'il, putra Nabi Ibrahim dan istri keduanya, Hajar, diusir dari rumah oleh istri pertama Nabi Ibrahim, Sarah. Isma'il kemudian menikah dengan seorang wanita dari suku Jurhum dan memiliki banyak keturunan. Namun, perselisihan terjadi antara keturunan Isma'il dan keluarga Nabi Ishaq.
Keluarga Nabi Ishaq Menolak Keturunan Isma'il
Keturunan Isma'il dianggap sebagai keturunan yang tidak sah oleh keluarga Nabi Ishaq. Perselisihan terjadi ketika keluarga Nabi Ishaq menolak keturunan Isma'il.
Nabi Ishaq Menyelesaikan Perselisihan Dengan Bijak
Nabi Ishaq menyelesaikan perselisihan ini dengan bijak. Ia meminta keluarganya untuk tidak memusuhi keturunan Isma'il dan memberikan mereka tempat tinggal yang aman. Ia juga meminta mereka untuk tidak membenci atau menghina keturunan Isma'il.
Pesan Damai Dari Nabi Ishaq
Nabi Ishaq memberikan pesan damai kepada keluarganya dan keturunan Isma'il. Beliau mengajarkan bahwa semua manusia bersaudara dan tidak ada perbedaan antara satu sama lain. Ia juga mengajarkan bahwa perselisihan dan permusuhan hanya akan membawa kehancuran dan kesengsaraan.
Kesimpulan
Keluarga Nabi Ishaq menyelesaikan perselisihan dengan cara yang bijak dan damai. Nabi Ishaq memberikan pesan damai kepada keluarganya dan keturunan Isma'il. Ia mengajarkan bahwa semua manusia bersaudara dan tidak ada perbedaan antara satu sama lain. Kita dapat belajar banyak dari cara Nabi Ishaq menyelesaikan perselisihan dalam keluarganya dan mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.